Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Sajak Lalu

Gambar
  Sajak indah yang terdengar saat itu bagaikan alunan nada cinta yang mengalir dalam darah dan berujung dihati. Bagaikan hembusan angin surga beriringan dengan sinar mentari di pagi hari menembus ranting dan dedaunan, hangat menembus kulit. Bagaikan padang rumlut hijau yang menari dalam irama hembusan angin. Wajah itu, yang selalu terlihat saat ku pejamkan mata, mata dengan tatapan tajam nanteduh seakan membawa ku untuk selalu kembali kemasan itu. Kesalahan masa lalu seakan bagai permen manis yang selalu ku bawa, kata maaf yang kini sudah sakit di telinga. Terlalu naif untuk mengatakan aku tidak mengagumi indahmu, aku hanya gadis biasa yang berharap pada sosok lelaki menyenangkan yang telah mengukir luka indah di hati. Butuh keberanian hati untuk berharap pada sajak yang telah lama terhempaskan, butuh waktu yang tidak sebentar untuk membangun harapan akan sajak itu. Perlahan mulai mengumpulkan serpihan sajak yang berserakan, mencoba membangkitkan alunan melodi yang sudah jauh te