Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Mencintai Itu Sederhana

Gambar
Pada musim hujan kali ini masih dengan rintik yang sama, alunannya masih sama tetapi meninggalkan jejak yang berbeda, ada jarak di dalamnya yang membuat selang rintik menjadi sedikit jauh dari biasanya. Malam yang kala itu menyapa kembali hati yang tertinggal lama, seperti ladang yang kering kemudian dihujani rintik gerimis, iya seperti itulah saat untuk pertama kalinya aku menatap wajah sendu yang meneduhkan, kembali menghadirkan tatapan yang lama ku rindukan. sebelumnya lama aku tak berani minum kopi, bukan karna darah tinggi, tetapi karna hitamnya mengingatkan ku pada mata yang kini tak pernah kembali. Pada pertemuan berikutnya, tatapan itu kian teduh, sentuhan jemari pada genggamannya memberikan rasa nyaman yang lama tidak aku rasakan, berjalan menyusuri kerumunan orang, membuatku tidak pernah takut karna selalu ada dia di sampingku yang tanpa diminta pun pasti melindungiku. Dia yang tidak pernah malu untuk mengakui adanya aku disampingnya saat itu, dia mampu menunjukan pada

Tentang Jarak

Tentang jarak yang membentang antara rindu yang tak berhak, atas rindu yang tak seharusnya namun memang ada, semakin coba diingkari semakin meninggi. Untaian jarak yang pernah membentang kini dipertemukan dalam kilometer tanpa rencana, kembali memeluk waktu yang pernah berlalu tanpa kamu, 200 kilometer pertama kita bertemu kembali setelah sekian lama, 300 kilometer selanjutnya entah apa yang membuat kita betah berlama-lama, lalu 500 kilometer selanjutnya membawa kita pada pasir putih yang mengingatkan kita kembali bahwa apa yang kita ingkari sebenarnya memang ada, rindu yang meronta ingin ditemukan, perlahan kembali memuncak melebur bersama panjangnya perjalanan kita untuk menemui keindahan. Ketika aku di sandingkan dengan dua karya Tuhan yang luar biasa, membuatku tidak berhenti berterimakasih atas waktu yang telah Tuhan sepakati untuk kita kembali bertemu.walaupun aku tahu kamu adalah pembuat luka yang sempurna, kamu berhasil menarik ku kembali ketika aku ingin pergi. Jarak yang be

R.I.N.D.U

Kamu datang secara tiba-tiba, tidak terduga, membuat yang awalnya biasa saja sekarang menjadi lebih dari biasanya. Ketika semua rasa dan fikir sudah melekat erat padamu dan enggan untuk terlepas bahkan mulai takut untuk terlepas, aku yang selalu berusaha meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja dan nyatanya memang hanya aku yang meyakini itu, mungkin tidak dengan mu. Saat duniaku seolah di restart ulang, apa kamu tibak bisa melihat sehancur apa pertahanan yang selama ini aku bangun dengan susah payah. Segala daya upaya yang sudah aku berikan, yang membuatku merengek hanya sekedar meminta waktu mu di balik waktu sibukmu dengan mesin bergambar itu, jarak yang memang sudah jauh kini benar-benar terasa amat jauh sejak malam itu. Aku yang berusaha meyakinkanmu dan kamu yang selalu berpikir masih ada dia, entah harus sekeras apa aku mencoba, sekeras apa memintamu untuk tinggal dan hanya sekedar untuk menyapa, sekedar berbagi suara, sekedar mendengarkan.Atau mungkin kini hanya aku yan

Tentang Meyakinkan

Mungkin terlalu senja untuk membicarakan tentang rasa, waktu yang kita miliki masih panjang hingga bertemu pagi, senja saat itu dengan secangkir kopi yang penuh rindu yang sudah meronta ingin segera kau temukan, lamunan itu menyisakan tanda tanya besar tentang nyaman yang mungkin terlalu cepat, tentang kenyamanan lalu yang kini mulai tergantikan dengan yang lebih tulus. Terlalu sulit untuk menerka seberapa dalam lautan tanpa menyelam kedalamnya, begitu pula aku, yang saat ini memutuskan untuk menyayangi dan menyelami setiap jengkal nafasmu, mencari arti aku untuk detak nadimu. Berdiri diantara simpang rindu, ditengah gemuruh rasa yang tak mementu, yang aku ingin saat ini bukan perkara siapa aku atau kamu, tapi tentang meyakinkan ku, meyakinkan rasaku diatas hati yang pernah dalam terluka ditempat yang sama, mau tidak mau pijakanmu memang sudah berada di atas luka itu dan kembali mengingatkan sakit itu, aku hanya tak ingin luka yang berusaha aku sembuhkan itu dengan mudahnya kamu tanc

K.A.M.U

Gambar
Banyak jutan ribu kata yang aku kenali selama ini, namun entah kenapa “KAMU” selalu menjadi kata favoritku, walaupun aku tau apa arti kita dan apa arti aku,  kamu menjadi yang terindah diantara bias cahaya dalam ombak, senyum lepas itu memberikan kesejukan diteriknya matahari, sikapmu memberikan ketegaran batu karang yang tidak pernah goyah. Setelah sekian lama tak memandang wajah itu, dan saat itu aku dihadapkan pada dua karya Tuhan yang indah dan aku dapat melihatnya diwaktu yang bersamaan, kamu dan keindahan pantai bagaikan pemberi kesejukan bagi jiwa yang membutuhkan angin segar ini. Mungkin ini adalah kesalahan terbesar mengakui di hadapanmu bahwa rasa ini selalu bertambah tanpa tau caranya untuk berkurang, sekeras apapun aku berusaha untuk menghilangkanmu namun justru semakin  jauh tenggelam kedalam rasa itu. Kenyamanan yang mulai tercipta sedari awal kita dipertemukan entah kenapa masih tetap sama hingga saat ini, meskipun segala kepahitan telah terucapkan, dan keadaan

DIANTARA

Pernah dengar kalau mendung belum berarti hujan? Keadaan di mana walaupun mendung belum berarti akan turun hujan, tidak pasti. Iya, sebuah ketidak pastian yang membingungkan, menyebalkan bukan harus berada diantara ketidak pastian. Mungkin hal seperti itu yang salalu menghantui kemanapun pergi, terkadang sedingin es namun terkadang sehangat sinar matahari pagi, ketika banyak pilihan satu persatu datang mendekat, namun entah kenapa masih menunggu hujan turun ditengah ketidak pastian. Aku suka hujan, tapi aku tidak ingin jatuh cinta disaat hujan, bahkan dalam novelnya Tere Liye pun mengatakan “ jangan pernah jatuh cinta saat hujan" . Kenapa aku tidak ingin jatuh cinta saat hujan? karena jika suatu saat cinta itu pergi, hanya rasa sakit yang tersisa saat hujan turun. Aku jatuh cinta pada segala keindahan yang diciptakan Tuhan. Bunga, senja, kupu-kupu dan kamu. Dan apakah kamu tahu satu-satunya hal yang aku ingkari adalah ketika aku berjanji dalam sebuah doa untuk tidak pernah jatu