Mencintai Itu Sederhana


Pada musim hujan kali ini masih dengan rintik yang sama, alunannya masih sama tetapi meninggalkan jejak yang berbeda, ada jarak di dalamnya yang membuat selang rintik menjadi sedikit jauh dari biasanya. Malam yang kala itu menyapa kembali hati yang tertinggal lama, seperti ladang yang kering kemudian dihujani rintik gerimis, iya seperti itulah saat untuk pertama kalinya aku menatap wajah sendu yang meneduhkan, kembali menghadirkan tatapan yang lama ku rindukan. sebelumnya lama aku tak berani minum kopi, bukan karna darah tinggi, tetapi karna hitamnya mengingatkan ku pada mata yang kini tak pernah kembali.
Pada pertemuan berikutnya, tatapan itu kian teduh, sentuhan jemari pada genggamannya memberikan rasa nyaman yang lama tidak aku rasakan, berjalan menyusuri kerumunan orang, membuatku tidak pernah takut karna selalu ada dia di sampingku yang tanpa diminta pun pasti melindungiku. Dia yang tidak pernah malu untuk mengakui adanya aku disampingnya saat itu, dia mampu menunjukan pada mereka bahwa aku miliknya tanpa ada ketakutan untuk merusak kepercayaan orang lain terhadapnya. Untuk saat ini jika pun ada yang menanyakan sipa yang aku ingini untuk ada disampingku saat ini? dengan tegas dan pasti akan aku jawab "kamu".


Jika ditanya apa alasanku memilihmu dari pada dia aku akan menjawab " untuk kali ini aku hanya benar-benar ingin bahagia tanpa menyakiti siapapun, karna semenjak mengenalmu aku menjadi lebih baik, perlahan fikiranku mulai membuka matanya dan mengerti bahwa setiap hubungan tidak selalu harus penuh dengan drama kekanakan, dan akupun ingin bukan hanya aku yang bahagia tetapi orang-orang di sekelilingku bahagia, dengan aku menemukan yang benar-benar menjadi hanya milikku"


Untukmu yang lama ada di hidupku, yang mengenalku jauh sebelum aku mengenal dia, bukannya aku bosan bukannya aku sudah tak ada rasa, walaupun aku belum lama mengenalnya, walaupun aku dan dia belum mengenal sejauh aku dan kamu, walaupun aku tidak tau bagaimana hatinya kepada ku, tapi dia sudah berhasil membawabku jauh, dia membuatku kembali merasakan dimiliki.
Saat ini aku akan menjalani apa yang sudah Tuhan gariskan, biarkan kali ini Tuhan yang benar-benar bekerja dalam hidupku, di dalam hubungan ku dengannya. karena aku percaya bahagia itu sederhana, begitupun cintaku untukmu yang teramat sangat sederhana, itulah mampu ku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Terbuka Untukmu

Siapa Aku?

Sajak Lalu