Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

K.A.M.U

Gambar
Banyak jutan ribu kata yang aku kenali selama ini, namun entah kenapa “KAMU” selalu menjadi kata favoritku, walaupun aku tau apa arti kita dan apa arti aku,  kamu menjadi yang terindah diantara bias cahaya dalam ombak, senyum lepas itu memberikan kesejukan diteriknya matahari, sikapmu memberikan ketegaran batu karang yang tidak pernah goyah. Setelah sekian lama tak memandang wajah itu, dan saat itu aku dihadapkan pada dua karya Tuhan yang indah dan aku dapat melihatnya diwaktu yang bersamaan, kamu dan keindahan pantai bagaikan pemberi kesejukan bagi jiwa yang membutuhkan angin segar ini. Mungkin ini adalah kesalahan terbesar mengakui di hadapanmu bahwa rasa ini selalu bertambah tanpa tau caranya untuk berkurang, sekeras apapun aku berusaha untuk menghilangkanmu namun justru semakin  jauh tenggelam kedalam rasa itu. Kenyamanan yang mulai tercipta sedari awal kita dipertemukan entah kenapa masih tetap sama hingga saat ini, meskipun segala kepahitan telah terucapkan, dan keadaan

DIANTARA

Pernah dengar kalau mendung belum berarti hujan? Keadaan di mana walaupun mendung belum berarti akan turun hujan, tidak pasti. Iya, sebuah ketidak pastian yang membingungkan, menyebalkan bukan harus berada diantara ketidak pastian. Mungkin hal seperti itu yang salalu menghantui kemanapun pergi, terkadang sedingin es namun terkadang sehangat sinar matahari pagi, ketika banyak pilihan satu persatu datang mendekat, namun entah kenapa masih menunggu hujan turun ditengah ketidak pastian. Aku suka hujan, tapi aku tidak ingin jatuh cinta disaat hujan, bahkan dalam novelnya Tere Liye pun mengatakan “ jangan pernah jatuh cinta saat hujan" . Kenapa aku tidak ingin jatuh cinta saat hujan? karena jika suatu saat cinta itu pergi, hanya rasa sakit yang tersisa saat hujan turun. Aku jatuh cinta pada segala keindahan yang diciptakan Tuhan. Bunga, senja, kupu-kupu dan kamu. Dan apakah kamu tahu satu-satunya hal yang aku ingkari adalah ketika aku berjanji dalam sebuah doa untuk tidak pernah jatu