K.A.M.U


Banyak jutan ribu kata yang aku kenali selama ini, namun entah kenapa “KAMU” selalu menjadi kata favoritku, walaupun aku tau apa arti kita dan apa arti aku,  kamu menjadi yang terindah diantara bias cahaya dalam ombak, senyum lepas itu memberikan kesejukan diteriknya matahari, sikapmu memberikan ketegaran batu karang yang tidak pernah goyah. Setelah sekian lama tak memandang wajah itu, dan saat itu aku dihadapkan pada dua karya Tuhan yang indah dan aku dapat melihatnya diwaktu yang bersamaan, kamu dan keindahan pantai bagaikan pemberi kesejukan bagi jiwa yang membutuhkan angin segar ini.

Mungkin ini adalah kesalahan terbesar mengakui di hadapanmu bahwa rasa ini selalu bertambah tanpa tau caranya untuk berkurang, sekeras apapun aku berusaha untuk menghilangkanmu namun justru semakin  jauh tenggelam kedalam rasa itu. Kenyamanan yang mulai tercipta sedari awal kita dipertemukan entah kenapa masih tetap sama hingga saat ini, meskipun segala kepahitan telah terucapkan, dan keadaan yang mungkin tidak berpihak, sikapmu yang terkadang memberikan kenyamanan seutuhnya dan yang terkadang acuh tanpa ada namamu di daftar notifikasi hp ku,suaramu yang bahkan sudah jarang sekali terdengar, seperti lepas yang tertahan. Terkadang aku merindukan kita yang dulu, kita yang selalu dekat, kita yang selalu ada waktu untuk sekedar bercerita, kita yang kerap bertukar suara tentang hari yang melelahkan, kita yang selalu menggenggam erat tangan memberikan kekuatan di setiap harinya, kita sebelum aku mengenal kata “DIA”.
Aku tetaplah aku, yang masih teramat jujur dengan rasa, yang teramat jujur tentang kita, kita yang mungkin tidak berarti bagimu. Aku yang sulit mamahami bahwa setiap orang pasti akan berubah setiap harinya, mau diingkari sekeras apapun perubahan itu pasti akan terjadi, Tuhan sang maha pembolak balik perasaan, mungkin saat ini kamu adalah orang yang amat aku cintai tapi mungkin esok kamu akan menjadi orang yang amat aku benci, namun sebesar apapun rasa benci itu rasa ini masih tetap ada, kamu memiliki sabagian ruang di hati yang tidak akan pernah bisa digantikan dengan yang lain. Bukan inginku untuk selalu berada dalam keadaan seperti ini, mencintai dengan tulus, dan jatuh cinta disaat yang tidak tepat, selalu menyangkal keadaan, tidak pernah bosan menyebutkan namamu di dalam setiap doa ku, mungkin sampai-sampai Tuhan bosan ketika namamu yang selalu aku sebutkan diantara barisan doa yang lain.


Bila Tuhan bertanya hal apa yang aku ingin kan untuk saat ini aku hanya ingin selalu ada kita sampai kapanpun, mungkin terlalu egois tapi entah rasa apa ini, rasa yang salah, rasa yang selalu digundahkan, rasa yang selalu ingin dimengerti, rasa selalu merindu, rasa yang selalu mengagumi indah mu dari sisi gelapku. Ketika lamunan ini kembali di saat kamu yang menganggap kita terlalu jauh berbeda dan kamu yang tidak berhak atasku,dan  aku yang selalu berusaha mematahkan pemikianmu tentang kita saat itu. Itu tentang kita yang dulu, dan ya......  seperti ini lah kita saat ini, aku dengan rasaku dan kamu dengan rasamu yang sampai saat ini aku pun tidak tau seperti apa, semoga yang terjadi kelak adalah yang terbaik untuk kita, semoga “KAMU” selalu menjadi kata terbaik dari paduan alfabet lain, dan semoga selalu ada kita diantara ketidak mungkinan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Terbuka Untukmu

Siapa Aku?

Sajak Lalu