Tentang Masa Depan
Takut
akan masa depan. Mungkin itu kalimat yang tepat untuk menggambarkan keadaan
hati dan pikiranku saat ini. Dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, masa
kecil yang selalu dimanja dengan perhatian dan kasih sayang dan selalu
dikelilingi oleh orang-orang yang selalu melindungi ku. Hingga pada akhirnya
perhatian itu mulai berkurang seiring berjalannya waktu, membuatku harus jauh
dari sosok ibu, jauh dari hiruk pikuk ibu kota dan menetap dikota penuh cinta
dan menyenangkan,jogjakarta. Disinilah hidupku dimulai, tumbuh dari kasih
sayang nenek dan kakek dan harus menerima kenyataan tumbuh tanpa adanya sosok
kepala keluarga terkadang membuat ku iri pada mereka yang dimanjakan oleh sosok
seorang ayah, tapi itu membuka pikiranku bahwa ada wanita hebat sedang berjuang
untukku. Waktu yang selalu berjalan membuatku tumbuh semakin dewasa, membuatku
juga harus berjuang membahagiakan wanita hebatku itu, kegagalan yang terjadi
didepan mata saat ini membuatku takut akan merasakan gagal itu, mungkin hal itu
tidak akan pernah diharapkan oleh siapapun tapi justru dirinya sendirilah yang
menciptakan kegagalan itu sendiri.
Aku
khawatir akan masa depan ku, dalam benakku terlintas kemungkinan buruk yang
akan terjadi jika aku salah mengambil langkah, aku harus belajar merangkak
untuk bisa berjalan, dan diujung jalan itu kebahagiaan ibu ku dipertaruhkan.
Aku hanya ingin membahagiakan orang-orang yang aku sayangi, aku hanya ingin
menjadi sosok yang selalu dan bisa diandalkan dalam berbagai hal. Aku harus
berjuang sendiri tanpa Dia yang special
menyemangati setiap langkahku, dan membantuku untuk menentukan langkah mana
yang akan aku ambil, tak jarang aku merindukan sosoknya tapi dalam satu sisi
lain aku tidak ingin dekat dengan siapapun, aku hanya ingin sukses,
membahagiakan keluargaku,menyenangkan wanita terhebat dalam hidupku, dan
menyenangkan diriku sendiri walaupun itu dimulai dari hal kecil.
Mungkin
semua itu akan sulit bahkan amat sangat sulit, sering terlintas bayangan akan
kesuksesan yang menggoda dan menanti untuk ku gapai, tapi lagi-lagi bayangan
akan kegagalan dan rasa takut yang besarpun datang bagaikan badai ditengah laut
yang siap untuk menggulung setiap kapal yang melintas, suara gemuruh ombak,
suara angin yang ribut, dan petir yang bersautun telah menanti. Jika aku bisa
melewati badai itu aku akan sampai pada padang gurun tandus yang siap untuk
memulai perjalannya, dan jika kesuksesan ku tercapai bagakan hujan ditengah
gurun yang gersang.
Aku
tidak pernah bermaksut untuk merepotkan siapapun itu, bahkan saat ini kata
manjapun sangat jauh dari kepribadianku saat ini. Menikmati masa muda dengan
bekerja keras sudah aku lakukan saat ini dan aku bangga akan hal itu, karna
tidak semua orang bisa melakukan apa yang aku lakukan secara bersamaan, cerita
ku masih panjang banyak skenario tuhan yang harus aku jalankan dengan baik dan
bijak, aku alat tuhan, tuhan berhak melakukan apapun pada hidupku.Aku percaya
aku bisa melakukan apapun karna aku mempunyai tuhan.Tuhan yang menguatkan aku
seperti apapun keadaan ku,apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai, aku
akan menanam bibit yang baik agar aku bisa menuai hasil yang memuaskan. Bukan
waktunya lagi untuk bermalas-malasan, duduk manis dan menonton hidup orang lain
yang sudah berhasil, ini hidupmu, kamupun berhak sukses seperti orang
lain.Mulai menata hidup, menentukan mana yang baik dan mana yang buruk,
menentukan segala sebab dan kibat, memprioritaskan yang lebih baik,
menyingkirkan segala pandangan negatif, jangan menghiraukan mulut orang lain
tentang drimu karna hidup itu kita menjalankan dan orang lain yang memberikan
komentar, itu sudah biasa terjad. Ini skenario tuhan, ini belum selesai justru
ini baru akan dimulai.
Komentar
Posting Komentar