Manisnya menjadi pahit


Entah sejak kapan hati ini tidak bisa merasakan hal itu lagi.Iya hal itu,bisa disebut itu CINTA.
Sejak saat itu hati ini berhenti untuk mencintai,pahitnya cinta membuat hati enggan untuk menjamahnya lagi.Kadang terbersit harap untuk menikmati indahnya,namun bila teringat akan pahitnya membuat hati berpikir seribu kali.Tempat berbagi selama 4,5 tahun itu kini entah dimana,sulit terlihat yang ada hanya bekas jejak kaki yang sulit untuk dibersihkan.Bahkan hanya sekedar mengingat bayangnya pun enggan.Rasa benci yang dia tanamkan hanya untuk menutupi sulitnya berjalan jauh dari ku.Bila teringat akan indahnya membuat air mata ini mengalir sampai kebibir sehingga membuatku tersenyum dan berkata dalam hati "hai kamu,apa kabar denganmu,apakah kamu mengingatku?"
Seiring waktu berlalu setelah kepergianmu,hati ini mulai mencari tempat untuk bersandar,namun apa yang ku dapat hanya kecewa.Lama kelamaan aku menyerah akan cinta.Cinta yang dulu kurasa indah kini menjelma menjadi bayang gelap hitam yang mengikuti kemapun aku pergi,untuk meneteskan air matapun kini percuma,ingin marah dan menyalahkan keadaan? untuk apa? waktupun tidak akan berputar mundur.Tidak ada yang harus disesali.Kini yang ada dibenakku hanya keinginan untuk segera menyelesaikan kuliah ku,berharap janji yang pernah terucap dapat ditepati tepat di hari aku mngenakan toga itu dimana aku berdandan cantik ala putri keraton berjalan penuh percaya diri dan kamu ada disana dan berkata "Aku datang untuk menepati janjiku,aku merindukanmu".Sudahlah itu hanya sekedar harapku.
Kini semua tergantung pada ku sebera jauh kaki ku akan membawa anganku ini.menyelesaikan study,berkarir hingga sukses,membahagiakan orang tua ku.Entah dengan siapa aku bersanding biarlah waktu yang menentukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Terbuka Untukmu

Siapa Aku?

Sajak Lalu